Beranda Suplemen Mensyukuri Nikmat Mata yang Kelak Diminta Pertanggungjawabannya

Mensyukuri Nikmat Mata yang Kelak Diminta Pertanggungjawabannya

0
mensyukuri nikmat mata
ilustrasi (pinterest)

Ada tiga nikmat yang sering Allah rangkaikan dalam satu ayat. Tiga nikmat itu adalah pendengaran, penglihatan, dan hati. Tiga nikmat ini sangat penting hingga bisa kita jumpai dalam banyak ayat.

Allah memberikan nikmat-nikmat itu agar manusia bersyukur kepada-Nya.

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur. (QS. An Nahl: 78)

Namun yang terjadi, banyak sekali orang yang kufur. Sebaliknya, hanya sedikit yang bersyukur:

قُلْ هُوَ الَّذِي أَنْشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ

Katakanlah: “Dialah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati”. (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur. (QS. Al Mulk: 23)

Banyak manusia lalai dengan nikmat-nikmat itu sehingga tidak mensyukurinya. Banyak pula yang tidak menyadai betapa besarnya nikmat-nikmat itu dan baru tersadar saat nikmat itu telah hilang atau berkurang.

Seseorang yang berkurang nikmat mata akibat sakit, ia yang tadinya merasa biasa-biasa saja, baru merasa sangat tidak nyaman. Merasa bahwa mata yang sehat itu sangat berharga. Dan pada akhirnya, rela mengeluarkan dana besar untuk mengembalikan kesehatan mata.

Misalnya, seseorang yang menderita miopi (rabun jauh alias mata minus). Ia harus mengeluarkan biaya untuk pemeriksaan refraksi, lalu membeli kacamata atau lensa kontak.

Selain mengeluarkan biaya untuk itu semua, ia juga harus siap tidak nyaman dengan memakai kacamata ke mana pun ia pergi. Belum lagi apabila di tengah perjalanan kacamata pecah atau gagangnya patah, lebih repot lagi.

Memang ada cara bebas dari kacamata dan lensa kontak, dengan operasi Lasik. Tapi itu artinya, perlu dana belasan juta per mata. Jika dua mata, biaya operasi lasik bisa mencapai 25-30 juta.

Demikian pula jika menderita katarak, yang efeknya lebih berat daripada miopi. Penglihatan kabur dan tidak bisa menjadi jelas dengan kacamata apa pun. Karena penyebabnya adalah lensa mata yang keruh. Solusinya adalah operasi katarak. Dan itu artinya, selain harus berkorban waktu untuk diagnosa, juga harus mengeluarkan dana sekitar 8-15 juta untuk operasi katarak per mata.

Kalaupun kemudian sembuh dengan operasi (tingkat keberhasilan operasi katarak 95% dan tingkat keberhasilan operasi lasik lebih tinggi lagi), Al-Qur’an mengingatkan bahwa itu adalah karunia Allah.

قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَخَذَ اللَّهُ سَمْعَكُمْ وَأَبْصَارَكُمْ وَخَتَمَ عَلَى قُلُوبِكُمْ مَنْ إِلَهٌ غَيْرُ اللَّهِ يَأْتِيكُمْ بِهِ انْظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ الْآَيَاتِ ثُمَّ هُمْ يَصْدِفُونَ

Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan serta menutup hatimu, siapakah tuhan selain Allah yang kuasa mengembalikannya kepadamu?” Perhatikanlah bagaimana Kami berkali-kali memperlihatkan tanda-tanda kebesaran (Kami), kemudian mereka tetap berpaling (juga). (QS. Al An’am: 46)

Baca juga: Jawaban Shalat Istikharah

Maka sudahkah kita mensyukuri nikmat mata? [Muchlisin BK/Tarbiyah]