Beranda Tazkiyah Fadhilah 5 Keutamaan Taqabbalallahu Minna Wa Minkum

5 Keutamaan Taqabbalallahu Minna Wa Minkum

0
keutamaan taqabbalallahu minna wa minkum

Ketika Idul Fitri tiba dan sesama muslim bertemu, pasti akan ada ucapan antara keduanya. Baik berupa ucapan selamat maupun doa. Para sahabat mencontohkan, mereka mengucapkan taqabbalallahu minna wa minkum.

Ucapan terbaik yang sahabat Nabi contohkan pada hari raya ketika bertemu sahabat lainnya adalah:

تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَ مِنْكُمْ

(taqobbalalloohu minna wa minkum)

Artinya:
Semoga Allah menerima (puasa dan amal) dari kami dan (puasa dan amal) dari kalian.

Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Bari menjelaskan, “Para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila bertemu di hari raya, mereka mengucapkan kepada sebagian lainnya: taqabbalallahu minna wa minka.”

Karena ini adalah ucapan para sahabat dan Rasulullah tidak melarangnya, maka ini termasuk hadits taqriri. Yakni suatu perbuatan yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyetujuinya sehingga menjadi sunnah untuk umatnya.

Berbeda dengan ucapan Idul Fitri lainnya, ucapan taqabbalallahu minna wa minkum memiliki banyak keutamaan yang tidak terdapat pada ucapan lainnya. Nah, berikut ini lima keutamaan taqabbalallahu minna wa minkum:

Menghidupkan sunnah

Meskipun ucapan lain (misalnya minal aidin wal faizin) boleh, ucapan taqabbalallahu minna wa minkum memiliki keutamaan tersendiri yakni menghidupkan sunnah taqriri. Sebab para sahabat mencontohkannya dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan legalitasnya.

Salah satu keutamaan besar menghidupkan sunnah adalah mendapatkan pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya.

مَنْ أَحْيَا سُنَّةً مِنْ سُنَّتِى فَعَمِلَ بِهَا النَّاسُ كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا لاَ يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا

Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. (HR. Ibnu Majah; shahih lighairihi)

Jadi, ketika kita mempopulerkan ucapan ini, kemudian orang lain mengamalkannya, insya Allah kita akan mendapatkan pahala seperti pahala mereka tanpa mengurangi sedikitpun pahala mereka.

Baca juga: Arti Minal Aidin wal Faizin

Berbuah pahala

Bahkan kalaupun tidak ada yang mengikuti, atau karena semua orang sudah mengucapkan doa ini, kita tetap mendapatkan pahala dari ucapan doa ini. Sebab ucapan ini termasuk kalimat yang baik (kalimat thayyibah) yang menyebut nama Allah dan mengagungkan-Nya, berdoa dan berharap kepada-Nya, serta mendoakan sesama muslim. Semua ini adalah kebaikan yang mendatangkan pahala.

Apalagi ucapan ini merupakan ucapan yang sahabat contohkan. Rasulullah menegaskan untuk berpegang teguh dengan sunnah mereka.

فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِى وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ

Berpegang teguhlah dengan sunnahku dan sunnah khulafa’ur rosyidin yang mendapatkan petunjuk (dalam ilmu dan amal). Pegang teguhlah sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian. (HR. Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah; hasan)

Mengikuti sahabat

Mengamalkan taqabbalallahu minna wa minkum merupakan salah satu upaya mengikuti sahabat Nabi radhiyallahu ‘anhum yang pada hakikatnya mengikuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Tentang orang yang mengikuti sahabat Nabi dengan baik, Allah mengisyaratkan bahwa mereka akan mendapatkan ridha-Nya.

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha terhadap mereka dan mereka ridha kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemeangan yang besar. (QS. At Taubah: 100)

Allah kabulkan doanya

Allah sangat suka ketika hamba- berdoa kepada-Nya. Sebaliknya, Allah murka kepada orang-orang yang menyombongkan diri dengan tidak berdoa kepada-Nya.

Allah telah berfirman akan mengabulkan doa hamba-Nya. Maka, ucapan taqabbalallahu minna wa minkum yang merupakan ucapan doa ini, akan mendatangkan pengabulan dari-Nya.

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Al Mu’min: 60)

Allah menerima amalnya

Dan inilah inti yang sahabat dan umat Islam seluruhnya menghendaki, sebagaimana inti doa. Yakni semoga Allah menerima amal-amal kita.

Uqbah bin Nafi’ radhiyallahu ‘anhu sang penakluk Afrika, sebelum memfutuhkan Andalusia beliau berdoa dengan doa yang singkat namun luar biasa; “Allahumma taqabbal minna” yang artinya “Ya Allah terimalah (amal) dari kami.”

Sebab ia menyadari bahwa yang paling penting adalah Allah menerima amalnya. Apalah artinya amal sebesar jihad dan menaklukkan sebuah negeri jika Allah tidak menerimanya. Karenanya beliau berdoa demikian.

Begitu juga puasa dan seluruh amal kita, kita ingin Allah menerima semuanya. Karenanya kita berdoa mencontoh para sahabat: Taqabbalallahu minna wa minkum. Dan karena Allah telah berjanji akan menerima doa hamba-Nya, kita yakin bahwa jika kita berdoa dengan doa ini, Allah akan mengabulkan-Nya dengan menerima amal kita dan amal saudara yang kita doakan. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Tarbiyah]