Beranda Al-Qur'an Mengapa Surat Al Hujurat Ayat 10 Menyebut Ikhwah Bukan Ikhwan?

Mengapa Surat Al Hujurat Ayat 10 Menyebut Ikhwah Bukan Ikhwan?

0
mengapa surat al hujurat ayat 10
ilustrasi (pinterest)

Mengapa Surat Al Hujurat Ayat 10 menggunakan kata ikhwah bukan ikhwan? Padahal kata ikhwah biasanya digunakan untuk menyebut saudara sekandung.

Kata akh (أخ) yang artinya saudara, memiliki dua bentuk jamak. Yaitu ikhwan (إخوان) dan ikhwah (إخوة). Lalu mengapa Surat Al Hujurat ayat 10 menyebut orang-orang beriman itu ikhwah? Mengapa tidak menggunakan istilah ikhwan?

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al Hujurat ayat 10:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan bertaqwalah kepada Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (QS. Al Hujurat: 10)

Dalam ayat ini Allah menyebut orang-orang mukmin itu ikhwah. Kata ikhwah (إخوة) adalah bentuk jamak dari kata akh (أخ), yang artinya saudara. Kata ikhwah biasanya digunakan untuk persaudaraan sekandung. Sedangkan kata ikhwan (إخوان) yang juga bentuk jamak dari akh, biasa digunakan untuk menyebut persaudaraan yang tidak sekandung.

Dari sebagian ulama kita mendapatkan keterangan, Surat Al Hujurat ayat 10 ini menjelaskan bahwa persaudaraan kaum mukminin lebih kuat daripada ikatan darah saudara kandung.

Imam Al Qurthubi menjelaskan, “Tali ikatan persaudaraan seagama lebih kuat daripada ikatan persaudaraan nasab. Sebab ikatan persaudaraan nasab terputus karena berbeda agama sedangkan ikatan persaudaraan seagama tidak akan terputus karena berbeda nasab.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan betapa kuatnya ikatan persaudaraan kaum mukminin:

مَثَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ فِى تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ، تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهْرِ وَالْحُمَّى

“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, saling menyayangi dan saling berlemah-lembut di antara mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila salah satu anggota badan sakit, maka semua anggota badannya juga merasa demam dan tidak bisa tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca juga: Fabiayyi ala irobbikuma tukadziban

Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zilalil Quran menjelaskan, Surat Al Hujurat ayat 10 ini merupakan sentuhan atas kalbu orang-orang yang beriman supaya menghidupkan ikatan yang kuat di antara mereka. Yakni ikatan yang menyatukan setelah mereka bercerai berai, yang menautkan hati setelah bermusuhan, mengingatkan untuk bertaqwa kepada Allah sehingga mendapatkan rahmat-Nya.

“Implikasi dari persaudaraan ini adalah hendaknya rasa cinta, perdamaian, kerja sama dan persatuan menjadi landasan utama masyarakat muslim,” tulis Sayyid Qutb. [Muchlisin BK/Tarbiyah]

*Tafsir lengkap Surat Al Hujurat Ayat 10 bisa dibaca di artikel Surat Al Hujurat Ayat 10