Sebentar lagi, Ramadhan akan tiba. Bulan istimewa yang penuh keutamaan dan berlipat gandanya pahala. Agar Ramadhan kita optimal, perlu persiapan menyambutnya. Salah satunya adalah persiapan ruhiyah.
Bagaimana persiapan ruhiyah menyambut Ramadhan? Agar Ramadhan kita optimal dan berhasil membentuk taqwa, ini beberapa poinnya.
Bahagia Menyambut Ramadhan
Poin pertama dari persiapan ruhiyah adalah bahagia menyambut Ramadhan tiba. Bahagia bukan karena akan mendapatkan THR tetapi bahagia karena Allah menjadikan Ramadhan sebagai bulan terbaik yang penuh dengan keutamaan dan keberkahan.
Pada bulan Ramadhan, pahala kebaikan berlipat ganda, jauh lebih banyak daripada bulan-bulan lainnya. Pada bulan Ramadhan, ada kewajiban puasa yang pahala dan keutamaannya luar biasa. Di bulan ini juga ada lailatul qadar yang lebih baik daripada seribu bulan.
Bahagia menyambut Ramadhan karena semua keutamaan ini adalah tanda bersihnya hati. Dan hati yang bersih (qalbun salim) merupakan bekal utama selamat dunia akhirat.
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ . إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
(Yaitu) pada hari ketika tidak berguna (lagi) harta dan anak-anak. Kecuali, orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. (QS. Asy-Syu’ara: 88-89)
Baca juga: Ayat dan Hadits tentang Kerja Keras
Menanamkan Keikhlasan
Poin kedua dari persiapan ruhiyah menyambut Ramadhan adalah menanamkan keikhlasan. Tajdidun niyyah (memperbaharui niat) agar ikhlas. Ikhlas dalam berpuasa, ikhlas saat shalat, ikhlas ketika sedekah, ikhlas tilawah, dan ikhlas dalam seluruh ibadah.
Ikhlas merupakan syarat pertama agar Allah menerima amal ibadah kita. Dengan niat yang ikhlas, Allah akan menerima puasa kita dan kita pun mendapatkan keutamaan puasa termasuk ampunan-Nya.
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (Muttafaq ‘alaih)
Sebaliknya, tanpa keikhlasan, semua ibadah kita menjadi sia-sia. Termasuk dalam puasa Ramadhan. Tanpa keikhlasan, manusia hanya mendapatkan rasa lapar saat berpuasa. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (Muttafaq ‘alaih)
Baca juga: Pengertian Al-Quran
Membersihkan Hati dari Segala Penyakit Hati
Selain ikhlas, persiapan ruhiyah menyambut Ramadhan adalah tazkiyatun nafs (mensucikan hati). Membersihkannya dari penyakit-penyakit hati seperti sombong, iri, dengki, dendam, ujub, riya’, dan sebagainya.
Dengan tazkiyatun nafs ini, kita memasuki Ramadhan dalam kondisi hati yang bersih. Dan dengan bersihnya hati, insya Allah kita akan mendapatkan keberuntungan baik di dunia maupun di akhirat. Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla:
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا
Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya. (QS. Asy-Syams : 9)
Semoga dengan tiga persiapan ruhiyah ini, kita siap memasuki bulan Ramadhan dan mengoptimalkannya. Allah menerima puasa kita dan menjadikan kita sebagai hamba-Nya yang bertaqwa. [Muchlisin BK/Tarbiyah]