Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki 99 asmaul husna. Apa saja keutamaan asmaul husna dan bagaimana cara mengamalkannya? Berikut ini penjelasannya.
Pengertian Asmaul Husna
Asmaul husna (الأسماء الحسنى) terdiri dari dua kata yaitu al asma (الأسماء) dan al husna (الحسنى).
Dalam Tafsir Al Munir dijelaskan, al asma merupakan bentuk jamak dari ism (اسم), yaitu sesuatu yang menunjukkan pada sebuah Dzat. Atau setiap lafal yang dibentuk untuk menunjukkan sebuah makna jika ia tidak bersifat musytaq (pecahan dari kalimat lain). Kalau bersifat musytaq, ia adalah sifat.
Al husna merupakan bentuk muannats dari al ahsan (الأحسن) yang artinya terbaik. Dengan demikian, asmaul husna adalah nama-nama Allah yang paling baik.
Dalam Tafsir Al Azhar, Buya Hamka menuliskan, “Nama adalah perkataan yang menunjukkan sesuatu Dzat atau menunjukkan Dzat dan sifat. Allah mempunyai nama-nama dan semua nama itu adalah nama yang baik. Serulah Dia dengan nama-namaNya yang semuanya baik itu.”
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa asmaul husna tidak hanya 99. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad dalam Musnadnya, selain 99 itu masih ada nama lain yang Allah simpan dalam ilmu ghaib di sisi-Nya.
99 Asmaul Husna dan Artinya
Berikut ini 99 asmaul husna yang bersumber dari hadits shahih berikut dengan artinya:
- Ar Rohman (الرَّحْمَنُ) artinya Maha Pengasih
- Ar Rohim (الرَّحِيمُ) artinya Maha Penyayang
- Al Malik (الْمَلِكُ) artinya Maha Merajai
- Al Quddus (الْقُدُّوسُ) artinya Maha Suci
- As Salam (السَّلاَمُ) artinya Maha Memberi Kesejahteraan
- Al Mukmin (الْمُؤْمِنُ) artinya Maha Memberi Keamanan
- Al Muhaimin (الْمُهَيْمِنُ) artinya Maha Pemelihara
- Al Aziz (الْعَزِيزُ) artinya Maha Perkasa
- Al Jabbar (الْجَبَّارُ) artinya Maha Kuasa
- Al Mutakabbir (الْمُتَكَبِّرُ) artinya Maha Besar
- Al Kholiq (الْخَالِقُ) artinya Maha Pencipta
- Al Baari’ (الْبَارِئُ) artinya Maha Pembuat
- Al Mushowwir (الْمُصَوِّرُ) artinya Maha Membentuk Rupa
- Al Ghoffar (الْغَفَّارُ) artinya Maha Pengampun
- Al Qohhar (الْقَهَّارُ) artinya Maha Memaksa
- Al Wahhab (الْوَهَّابُ) artinya Maha Pemberi Karunia
- Ar Rozzaq (الرَّزَّاقُ) artinya Maha Pemberi Rezeki
- Al Fattah (الْفَتَّاحُ) artinya Maha Pembuka Rahmat
- Al ‘Alim (الْعَلِيمُ) artinya Maha Mengetahui
- Al Qoobidh (الْقَابِضُ) artinya Maha Menyempitkan
- Al Baasith (الْبَاسِطُ) artinya Maha Melapangkan
- Al Khoofidh (الْخَافِضُ) artinya Maha Merendahkan
- Ar Roofi’ (الرَّافِعُ) artinya Maha Meninggikan
- Al Mu’iz (الْمُعِزُّ) artinya Maha Memuliakan
- Al Mudzil (الْمُذِلُّ) artinya Maha Menghinakan
- As Sami’ (السَّمِيعُ) artinya Maha Mendengar
- Al Bashir (الْبَصِيرُ) artinya Maha Melihat
- Al Hakam (الْحَكَمُ) artinya Maha Menetapkan
- Al ‘Adl (الْعَدْلُ) artinya Maha Adil
- Al Lathiif (اللَّطِيفُ) artinya Maha Lembut
- Al Khobir (الْخَبِيرُ) artinya Maha Mengetahui Rahasia
- Al Halim (الْحَلِيمُ) artinya Maha Penyantun
- Al ‘Adhiim (الْعَظِيمُ) artinya Maha Agung
- Al Ghofur (الْغَفُورُ) artinya Maha Pengampun
- Asy Syakuur (الشَّكُورُ) artinya Maha Menghargai
- Al ‘Ali (الْعَلِىُّ) artinya Maha Tinggi
- Al Kabir (الْكَبِيرُ) artinya Maha Besar
- Al Hafidz (الْحَفِيظُ) artinya Maha Menjaga
- Al Muqit (الْمُقِيتُ) artinya Maha Pemberi Kecukupan
- Al Hasib (الْحَسِيبُ) artinya Maha Membuat Perhitungan
- Al Jalil (الْجَلِيلُ) artinya Maha Mulia
- Al Karim (الْكَرِيمُ) artinya Maha Pemurah
- Ar Roqib (الرَّقِيبُ) artinya Maha Mengawasi
- Al Mujib (الْمُجِيبُ) artinya Maha Mengabulkan
- Al Waasi’ (الْوَاسِعُ) artinya Maha Luas
- Al Hakim (الْحَكِيمُ) artinya Maha Bijaksana
- Al Wadud (الْوَدُودُ) artinya Maha Pencinta
- Al Majid (الْمَجِيدُ) artinya Maha Mulia
- Al Ba’its (الْبَاعِثُ) artinya Maha Membangkitkan
- Asy Syahid (الشَّهِيدُ) artinya Maha Menyaksikan
- Al Haq (الْحَقُّ) artinya Maha Benar
- Al Wakil (الْوَكِيلُ) artinya Maha Memelihara
- Al Qowiy (الْقَوِىُّ) artinya Maha Kuat
- Al Matin (الْمَتِينُ) artinya Maha Kokoh
- Al Waliy (الْوَلِىُّ) artinya Maha Melindungi
- Al Hamid (الْحَمِيدُ) artinya Maha Terpuji
- Al Muhshi (الْمُحْصِى) artinya Maha Menghitung
- Al Mubdi (الْمُبْدِئُ) artinya Maha Memulai
- Al Mu’id (الْمُعِيدُ) artinya Maha Mengembalikan Kehidupan
- Al Muhyi (الْمُحْيِى) artinya Maha Menghidupkan
- Al Mumit (الْمُمِيتُ) artinya Maha Mematikan
- Al Hayyu (الْحَىُّ) artinya Maha Hidup
- Al Qoyyum (الْقَيُّومُ) artinya Maha Mandiri
- Al Wajid (الْوَاجِدُ) artinya Maha Penemu
- Al Maajid (الْمَاجِدُ) artinya Maha Mulia
- Al Waahid (الْوَاحِدُ) artinya Maha Tunggal
- Al Ahad (الْوَاحِدُ) artinya Maha Esa
- Ash Shomad (الصَّمَدُ) artinya Maha Dibutuhkan
- Al Qoodir (الْقَادِرُ) artinya Maha Berkuasa
- Al Muqtadir (الْمُقْتَدِرُ) artinya Maha Berkuasa
- Al Muqaddim (الْمُقَدِّمُ) artinya Maha Mendahulukan
- Al Muakhir (الْمُؤَخِّرُ) artinya Maha Mengakhirkan
- Al Awwal (الأَوَّلُ) artinya Maha Awal
- Al Akhir (الآخِرُ) artinya Maha Akhir
- Adh Dhahir (الظَّاهِرُ) artinya Maha Nyata
- Al Bathin (الْبَاطِنُ) artinya Maha Ghaib
- Al Waaliy (الْوَالِى) artinya Maha Memerintah
- Al Muta’ali (الْمُتَعَالِى) artinya Maha Tinggi
- Al Barr (الْبَرُّ) artinya Maha Penderma
- At Tawwab (التَّوَّابُ) artinya Maha Pemberi Taubat
- Al Muntaqim (الْمُنْتَقِمُ) artinya Maha Penyiksa
- Al Afuw (الْعَفُوُّ) artinya Maha Pemaaf
- Ar Rauf (الرَّءُوفُ) artinya Maha Pengasih
- Malikal Mulki (مَالِكُ الْمُلْكِ) artinya Penguasa Alam Semesta
- Dzul Jalali wal Ikram (ذُو الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ) artinya Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
- Al Muqsith (الْمُقْسِطُ) artinya Maha Adil
- Al Jami’ (الْجَامِعُ) artinya Maha Mengumpulkan
- Al Ghani (الْغَنِىُّ) artinya Maha Berkecukupan
- Al Mughni (الْمُغْنِى) artinya Maha Memberi Kekayaan
- Al Maani’ (الْمَانِعُ) artinya Maha Mencegah
- Adh Dharr (الضَّارُّ) artinya Maha Memberi Derita
- An Nafi’ (النَّافِعُ) artinya Maha Memberi Manfaat
- An Nur (النُّورُ) artinya Maha Bercahaya
- Al Hadi (الْهَادِى) artinya Maha Memberi Petunjuk
- Al Badi’ (الْبَدِيعُ) artinya Maha Pencipta
- Al Baqi (الْبَاقِى) artinya Maha Kekal
- Al Warits (الْوَارِثُ) artinya Maha Pewaris
- Ar Rasyid (الرَّشِيدُ) artinya Maha Menunjukkan
- Ash Shabur (الصَّبُورُ) artinya Maha Sabar
Baca juga: Fabiayyi ala irobbikuma tukadziban
Keutamaan Asmaul Husna
Asmaul Husna memiliki sejumlah keutamaan yang luar biasa. Berikut ini tiga keutamaan asmaul husna berdasarkan hadits-hadits shahih yang sampai kepada kita:
1. Dikabulkan doanya
Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kita untuk berdoa dengan menyebut asmaul husna. Karena itu adalah perintahNya, maka itu juga jaminan bahwa doa tersebut akan dikabulkanNya.
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا
“Hanya milik Allah asmaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu…” (QS. Al-A’raf: 180)
Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menjelaskan, seorang hamba mesti berdoa kepada Allah dengan nama-namaNya dan tidak boleh menyeru Allah kecuali dengan nama-namaNya yang baik.
2. Mendatangkan pahala
Ketika menafsirkan Surat Al A’raf ayat 180, Ibnu Katsir mencatumkan hadits tentang doa dengan asmaul husna. Mendengar sabda Rasulullah, seorang sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah kami boleh mempelajarinya?”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lantas bersabda:
بَلَى يَنْبَغِى لِمَنْ سَمِعَهَا أَنْ يَتَعَلَّمَهَا
“Benar, dianjurkan bagi setiap orang yang mendengarnya (asmaul husna) mempelajarinya” (HR. Ahmad)
Tidaklah Rasulullah menganjurkan sesuatu kecuali hal itu penting dan berpahala. Asmaul husna dianjurkan untuk dipelajari, maka ia sangat penting dan berpahala.
3. Memasukkan ke surga
Ini keutamaan yang paling luar biasa. Siapa yang hafal 99 asmaul husna dan merenunginya, ia akan masuk surga. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمَا مِائَةً إِلاَّ وَاحِدًا مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu. Siapa yang menghafalnya ia akan masuk surga” (HR. Bukhari dan Muslim)
Syaikh Wahbah Az Zuhaili menerangkan, pengertian ahshoohaa (أحصاها) adalah menghitung, menghafal dan merenungi maknanya.
Cara Mengamalkan Asmaul Husna
Bagaimana cara mengamalkan asmaul husna sehingga mendapatkan ketiga keutamaan tersebut?
Pertama, memperbanyak membaca atau melafadzkannya. Baik secara keseluruhan 99 asmaul husna maupun membaca masing-masingnya sebagai dzikir.
Kedua, menyebut asmaul husna saat berdoa. Yakni menyeru asmaul husna yang paling sesuai dengan apa yang diminta dalam doa tersebut. Misalnya meminta ampun, menyebut Ya Ghofur. Meminta rezeki, menyebut Ya Rozzaq.
Ketiga, menghafal asmaul husna. Yakni menghafal 99 seluruhnya. Ini lebih sulit dari sekedar membacanya. Namun menjadi kunci teraihnya keutamaan ketiga yakni masuk surga.
Keempat, merenungkan maknanya. Tak sekedar mengetahui artinya apa tiap asmaul husna, tetapi juga merenungkan maknanya. Sehingga lebih mengenal Allah dan semakin mencintainya.
Kelima, mengambil hikmah dan keteladanan sifat Allah dalam asmaul husna. Misalnya terhadap nama-Nya Al Ghofur, kita kemudian mudah memaafkan orang lain karena berharap ampunan-Nya. Dengan nama-Nya As Salam, kita kemudian berusaha menciptakan kedamaian di mana pun berada karena berharap Allah memberikan keamanan dan kesejahteraan bagi kita.
Demikian keutamaan asmaul husna dan cara mengamalkannya. Pembahasan lengkap makna 99 asmaul husna dan juga khasiatnya bisa dibaca di artikel Asmaul Husna. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Tarbiyah]