Surat Al An’am Ayat 5: Arti per Kata dan Tafsir

Surat Al An’am Ayat 5 dan Artinya

فَقَدْ كَذَّبُوا بِالْحَقِّ لَمَّا جَاءَهُمْ فَسَوْفَ يَأْتِيهِمْ أَنْبَاءُ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ

Sesungguhnya mereka telah mendustakan yang haq (Al-Quran) tatkala sampai kepada mereka, maka kelak akan sampai kepada mereka (kenyataan dari) berita-berita yang selalu mereka perolok-olokkan.

Surat Al An’am Ayat 5 Arti per Kata

Baca juga: Ayat Seribu Dinar

Tafsir Surat Al An’am Ayat 5

Berikut ini tafsir Surat Al An’am ayat 5 dari Tafsir Al-Muyassar karya Syekh ‘Aidh Al-Qarni. Lalu Tafsir Jalalain karya Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti. Terakhir, Tafsir Al-Wajiz karya Syekh Wahbah Az-Zuhaili.

Tafsir Al-Muyassar

Pada dasarnya, mereka tidak mau menerima Al-Qur’an. Padahal, Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar. Mereka justru mendustakan, menolak, dan meragukan kebenarannya.

Biarkanlah mereka demikian. Kelak, akan tampak akibat buruk perbuatan mereka, setelah mereka melihat siksaan dan mendapatkan balasan atas kejahatan perbuatan karena mereka memperolok-olok risalah dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam serta mengejek ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang nyata. Demikianlah mereka berpaling, kemudian mendustakan, kemudian memperolok-olok.

Baca juga: Surat Al Maun dan Artinya per Ayat

Tafsir Jalalain

(Sesungguhnya mereka telah mendustakan yang hak) yakni Al-Qur’an (tatkala sampai kepada mereka maka akan sampai kepada mereka berita-berita) akibat-akibat (yang selalu mereka perolok-olokkan.)

Baca juga: Surat An Nisa Ayat 59 beserta Artinya perkata

Tafsir Al-Wajiz

Mereka mendustakan ayat-ayat (mukjizat) yang mulia tersebut, yaitu Al-Qur’an, ketika Al-Qur’an itu didatangkan dari sisi Allah. Maka akan datang pemberitaan yang mana mereka akan diolok-olok, Yaitu, mereka akan mendapati hukuman yang sesuai di dunia dan akhirat.

Baca juga: Terjemahan Surat Al Maidah Ayat 48 perkata

Demikian arti perkata Surat Al An’am Ayat 5. Juga tafsirnya mulai dari Tafsir Al-Muyassar karya Syekh Aidh Al-Qarni, Tafsir Jalalain karya Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti, serta Tafsir Al-Wajiz karya Syekh Wahbah Az-Zuhaili.