Memang tidak wajib. Namun jika sholat-sholat sunnah ini ditinggalkan, kita bisa rugi besar. Sebab keutamaannya luar biasa dan Rasulullah mewasiatkan agar kita berupaya selalu melaksanakannya.
Sholat Tahajud
Sholat tahajud merupakan sholat sunnah yang paling utama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ قِيَامُ اللَّيْلِ
“Sholat yang paling afdhol setelah sholat fardhu adalah sholat malam” (HR. An Nasa’i)
Sholat sunnah yang juga sering disebut sholat malam (sholat lail, qiyamullail) ini selalu Rasulullah kerjakan. Sebab bagi beliau, sholat ini wajib. Sedangkan bagi umatnya, sunnah muakkadah.
Sholat tahajud juga merupakan satu-satunya sholat sunnah yang Allah sebutkan dalam Al Quran beserta keutamaannya.
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
“Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al Israa’: 79)
Sholat Witir
Seperti halnya sholat tahajud, sholat witir juga senantiasa Rasulullah lakukan. Beliau juga mewasiatkan agar kita memelihara sholat dengan rakaat ganjil tersebut.
إِنَّ اللهَ زَادَكُمْ صَلاَةً، فَحَافِظُوْا عَلَيْهَا، وَهِيَ اَلْوِتْرُ
“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’alatelah memberi kalian tambahan shalat, maka peliharalah dia, yaitu shalat Witir.” (HR. Ahmad)
Sholat witir merupakan salah satu dari tiga wasiat Rasulullah kepada Abu Hurairah untuk senantiasa dikerjakan, jangan sampai ditinggalkan.
Sholat Sunnah Fajar
Sholat sunnah fajar atau sholat qabliyah Subuh hendaklah kita upayakan sekuat tenaga untuk kita amalkan. Keutamaannya yang luar biasa, sungguh membuat kita merugi jika meninggalkannya.
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
“Dua rakaat shalat sunnah subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.”(HR. Muslim)
Dalam praktiknya, Rasulullah senantiasa menjaga sholat sunnah ini bahkan melebihi sholat sunnah lainnya.
لَمْ يَكُنْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى شَيْءٍ مِنْ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مِنْهُ تَعَاهُدًا عَلَى رَكْعَتَيْ الْفَجْر
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melakukan satu shalat sunnah pun yang lebih beliau jaga dalam melaksanakannya melebihi dua rakaat shalat sunnah fajar.” (HR Bukhari dan Muslim)
Baca juga: Keutamaan Surat Al Falaq
Sholat Dhuha
Jika sholat tahajud dan sholat witir dikerjakan di malam hari dan sholat fajar dikerjakan setelah terbitnya fajar, sholat dhuha adalah sholat sunnah di pagi hari yang keutamaannya luar biasa. Karenanya, Rasulullah mewasiatkan kepada Abu Hurairah agar selalu mengerjakannya.
أَوْصَانِى خَلِيلِى -صلى الله عليه وسلم- بِثَلاَثٍ بِصِيَامِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَىِ الضُّحَى وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَرْقُدَ
“Kekasihku (Muhammad) shallallahu ‘alaihi wasallam mewasiatkan kepadaku tiga perkara: puasa tiga hari setiap bulan (ayyamul bidh), shalat Dhuha dua rakaat dan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Inilah sholatnya orang-orang awwabin, dua rakaatnya senilai 360 sedekah, 4 rakaatnya membawa kecukupan sepanjang hari. Ia juga ghanimah terbanyak dan bisa berpahala senilai umrah. Lebih detilnya bisa dibaca Niat Sholat Dhuha. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Tarbiyah]