Banyak orang ingin mendapatkan keutamaan puasa Syawal. Di saat yang sama, ia memiliki hutang puasa. Bolehkah ia menggabungkan niat puasa Syawal sekaligus bayar hutang puasa Ramadhan?
Pertanyaan ini umumnya kita jumpai di kalangan muslimah. Sebab, secara umum, muslimah mengalami haid yang membuatnya haram berpuasa Ramadhan dan harus meng-qadha di bulan lainnya.
Apakah jika ia menggabungkan niat puasa Syawal sekaligus bayar hutang, puasanya menjadi sah? Apakah dengan demikian, puasa qadha’-nya sah dan ia mendapatkan keutamaan seperti puasa setahun?
Hukum Menggabungan Niat Ibadah Wajib dan Sunnah
Untuk menjawabnya, kita mulai dari hal mendasar. Yakni hukum menggabungkan niat ibadah wajib dan ibadah sunnah.
Imam As-Suyuti rahimahullah menjelaskan, menggabungkan niat ibadah wajib dan ibadah sunnah hukumnya terbagi menjadi empat:
- Kedua jenis ibadah tersebut (wajib dan sunnah) sah dan tidak batal
- Ibadah wajib saja yang sah
- Ibadah sunnah saja yang sah
- Keduanya batal
Contoh kedua ibadah wajib maupun sunnah tetap sah adalah niat shalat fardlu disertai niat tahiyatul masjid. Maka, shalatnya sah dan pahala keduanya tercapai. Contoh lain adalah niat mandi junub dan niat mandi idul fitri, keduanya sama-sama tercapai.
Contoh ibadah wajib saja yang sah adalah menggabungkan niat haji fardlu dan haji sunnah. Jika itu adalah haji pertama, maka haji fardlu-nya sah.
Berikutnya, contoh ibadah sunnah saja yang sah adalah menggabungkan niat zakat dan sedekah pada saat menyerahkan 5 dirham kepada pengemis. Yang sah adalah sedekah sedangkan zakatnya batal karena tidak sesuai ketentuan.
Sedangkan contoh untuk ibadah fardhu dan ibadah sunnah sama-sama batal adalah seseorang yang menjadi makmum masbuk. Ia mendapati imam sedang ruku’ lalu ia bertakbir dengan niat takbiratul ihram sekaligus takbir bangun dari ruku’. Maka shalatnya batal.
Baca juga: Tanda-tanda Jawaban Shalat Istikharah Jodoh
Hukum Menggabungan Niat Puasa Syawal dan Bayar Hutang
Dalam hal ini ada dua pendapat. Pendapat pertama, hanya ibadah wajibnya yang sah. Artinya, puasa qadha’ Ramadhan sah tetapi ia tidak mendapatkan keutamaan puasa syawal. Ini merupakan pendapat yang terkuat sekaligus pendapatnya jumhur ulama.
Kedua, dua-duanya sah dan pahalanya tercapai. Ini adalah pendapat Imam Al-Haitami rahimahullah. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Tarbiyah]