Salah satu rukun iman adalah iman kepada rasul-rasul Allah. Apa pengertian rasul, apa perbedaannya dengan nabi, dan bagaimana mengimani rasul-rasul Allah?
Pengertian Rasul
Sebelum membahas iman kepada rasul-rasul Allah, terlebih dahulu kita bahas pengertian rasul baik secara bahasa (etimologi) maupun secara istilah (terminologi).
Pengertian Rasul secara Etimologi
Secara bahasa, ar-rasul (الرسول) artinya adalah utusan. Atau, seseorang yang diutus. Jamaknya adalah rusul (الرسل).
Di dalam Al-Qur’an juga ada penggunaan kata ar-rasul untuk makna umum secara bahasa yang berarti utusan. Misalnya:
وَقَالَ الْمَلِكُ ائْتُونِي بِهِ فَلَمَّا جَاءَهُ الرَّسُولُ قَالَ ارْجِعْ إِلَى رَبِّكَ فَاسْأَلْهُ مَا بَالُ النِّسْوَةِ اللَّاتِي قَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ إِنَّ رَبِّي بِكَيْدِهِنَّ عَلِيمٌ
Raja berkata: “Bawalah dia kepadaku”. Maka tatkala utusan itu datang kepada Yusuf, berkatalah Yusuf: “Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakanlah kepadanya bagaimana halnya wanita-wanita yang telah melukai tangannya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Mengetahui tipu daya mereka.” (QS. Yusuf: 50)
Ar-rasul pada Surat Yusuf ayat 50 ini bukanlah Nabi atau Rasul Allah tetapi utusan raja. Contoh lainnya pada Surat An-Naml ayat 35:
وَإِنِّي مُرْسِلَةٌ إِلَيْهِمْ بِهَدِيَّةٍ فَنَاظِرَةٌ بِمَ يَرْجِعُ الْمُرْسَلُونَ
“Dan sesungguhnya aku (Ratu Saba’) akan mengirim utusan kepada mereka (Sulaiman) dengan (membawa) hadiah, dan (aku akan) menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh utusan-utusan itu.” (QS. An-Naml: 35)
Mursalun (المرسلون) yang merupakan bentuk jamak dari ar-rasul pada Surat An-Naml ayat 35 ini juga bukan Nabi atau Rasul Allah melainkan utusan diplomatik Ratu Saba’.
Pengertian Rasul secara Terminologi
Secara istilah, para ulama mendefinisikan ar-rasul (الرسول) sebagai berikut:
الرَّجُلُ الْمُصْطَفَي الْمُرْسَلُ مِنَ اللهِ بِالرِّسَالَةِ إِلَى النَّاسِ
Seorang laki-laki yang dipilih dan diutus oleh Allah dengan membawa risalah kepada umat manusia.
Dan inilah arti ar-rasul pada hampir semua ayat Al-Qur’an kecuali dua ayat di atas.
Baca juga: Pengertian Al-Qur’an
Perbedaan Nabi dan Rasul
Lalu apa perbedaan nabi dan rasul? Ada yang berpendapat, nabi adalah laki-laki yang Allah pilih dan Allah beri wahyu tetapi tidak wajib menyampaikan kepada umatnya. Sedangkan rasul adalah laki-laki yang Allah pilih dan Allah beri wahyu serta wajib menyampaikan kepada umatnya.
Namun, sebagian ulama menolak pengertian tersebut. Mengapa? Sebab pengertian tersebut membuat orang meyakini bahwa manusia tidak wajib berdakwah. Karena nabi saja tidak wajib, apalagi manusia biasa.
Karenanya, pengertian yang kuat adalah pengertian rasul secara terminologi di atas. Lalu apa perbedaan nabi dan rasul? Rasul mendapatkan syariat batu. Sedangkan nabi tidak mendapatkan syariat baru melainkan mengikuti syariat rasul sebelumnya.
Jadi, semua rasul pasti nabi tetapi tidak semua nabi itu rasul. Jumlah nabi jauh lebih banyak daripada jumlah rasul.
Baca juga: Maiyatullah
Jumlah Nabi dan Rasul
Berapa jumlah nabi dan rasul? Yang pasti sangat banyak. Kita mendapatkan angkanya dalam Musnad Imam Ahmad.
مِائَةُ أَلْفٍ وَأَرْبَعَةٌ وَعِشْرُونَ أَلْفًا الرُّسُلُ مِنْ ذَلِكَ ثَلَاثُ مِائَةٍ وَخَمْسَةَ عَشَرَ جَمًّا غَفِيرًا
Jumlah para nabi 124.000 orang, 315 di antara mereka adalah rasul. Banyak sekali. (HR. Ahmad; shahih)
Jadi, jumlah nabi ada 124.000 orang sedangkan jumlah rasul ada 315 orang. Mayoritasnya, tidak kita ketahui nama mereka.
Baca juga: Materi Tarbiyah
25 Nabi dan Rasul
Yang wajib kita ketahui adalah 25 nabi dan rasul. Al-Qur’an menyebutkan 25 nama mereka. 18 rasul di Surat Al-An’am 83-86, Adam di Surat Ali Imran 33, Hud di Al-A’raf 65, Shalih di Hud 61, Syu’aib di Hud 84, Ismail, Idris, Zulkifli di Al-Anbiya 85. Sedangkan Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam di Surat Al-Ahzab 40, Surat Al-Fath ayat 29, dan ayat-ayat lainnya.
Berikut ini nama 25 nabi dan rasul yang wajib kita ketahui:
- Adam ‘alaihis salam
- Idris ‘alaihis salam
- Nuh ‘alaihis salam
- Hud ‘alaihis salam
- Soleh ‘alaihis salam
- Ibrahim ‘alaihis salam
- Lut ‘alaihis salam
- Ismail ‘alaihis salam
- Ishak ‘alaihis salam
- Ya’qub ‘alaihis salam
- Yusuf ‘alaihis salam
- Ayub ‘alaihis salam
- Syuaib ‘alaihis salam
- Musa ‘alaihis salam
- Harun ‘alaihis salam
- Zulkifli ‘alaihis salam
- Daud ‘alaihis salam
- Sulaiman ‘alaihis salam
- Ilyas ‘alaihis salam
- Ilyasa’ ‘alaihis salam
- Yunus ‘alaihis salam
- Zakaria ‘alaihis salam
- Yahya ‘alaihis salam
- Isa ‘alaihis salam
- Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam
Baca juga: Rasul Ulul Azmi
Bagaimana Iman kepada Rasul-rasul Allah
Secara singkat, cara kita beriman kepada Rasul-rasul Allah adalah sebagai berikut:
1. Mengimani semua rasul adalah utusan Allah untuk menyampaikan risalah kepada umatnya masing-masing. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
آَمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آَمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ
Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya.. (QS. Al-Baqarah: 285)
2. Tidak membedakan Rasul meskipun mengakui sebagiannya Allah lebihkan daripada yang lain. Terutama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Sebagaimana firman-Nya:
قُولُوا آَمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَى وَعِيسَى وَمَا أُوتِيَ النَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami, dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub, dan anak cucunya, serta apa yang diberikan kepada Musa dan Isa dan apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka. Dan kepada-Nya kami berserah diri.” (QS. Al-Baqarah: 136)
3. Mengakui jumlah Rasul sangat banyak. Ada yang Allah kisahkan dalam Al-Qur’an dan ada yang tidak. Jumlahnya sebagaimana riwayat Imam Ahmad di atas, para nabi ada 124.000 orang dan para rasul ada 315 orang. Semoga kita termasuk orang-orang yang sepenuh hati beriman kepada rasul-rasul Allah, menjadi orang-orang mukmin yang dengannya kita berhak mendapatkan surga Allah Subhanahu wa Ta’ala. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Tarbiyah]