Sebentar lagi kita memasuki bula Muharram yang sekaligus menandai tahun baru 1445 hijriyah. Selain merupakan bulan pertama dalam kalender hijriyah, bulan Muharram menjadi istimewa karena bulan ini merupakan salah satu bulan haram. Ada amalan sunnah yang Allah syariatkan pada bulan Muharram ini.
Setidaknya ada lima amalan sunnah pada bulan Muharram berdasarkan ayat Al-Qur’an dan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Karenanya kita upayakan untuk mengamalkannya dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semoga Allah melimpahkan ridha-Nya dan mencurahkan pundi-pundi pahala untuk kita.
Memperbanyak Puasa Sunnah
Amalan sunnah bulan Muharram yang pertama adalah memperbanyak puasa sunnah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mensabdakan bahwa puasa sunnah paling utama adalah puasa Muharram. Dalam artian, bulan Muharram merupakan bulan paling utama untuk memperbanyak puasa sunnah.
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah (berpuasa) di bulan Allah, Muharam. (HR. Muslim)
Mengamalkan hadits ini, sebagian sahabat banyak berpuasa pada bulan Muharram. Misalnya Bunda Aisyah, Umar bin Khattab, dan Abu Thalhah radhiyallahu ‘anhum.
Ibnu Rajab rahimahullan menjelaskan, puasa paling utama pada bulan Muharram ini merupakan puasa sunnah muthlaq bukan muqayyad. Maksudnya puasa sunnah secara bebas yang tidak terikat dengan sebab tertentu. Sedangkan untuk puasa muqayyad, misalnya puasa asyura, keutamaannya yang menghapus dosa satu tahun masih kalah dengan puasa arafah yang keutamaannya menghapus dosa dua tahun.
Baca juga: Keutamaan Bulan Muharram
Puasa Tasu’a
Puasa tasu’a adalah puasa pada tanggal 9 Muharram. Rasulullah berazam untuk mengerjakannya, meskipun beliau tidak sempat menunaikan karena wafat sebelum waktu itu tiba. Lalu para sahabatnya menjalankan puasa tasu’a seperti keinginan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ
“Apabila tahun depan (kita masih diberi umur panjang), insya Allah kita akan berpuasa pada hari tasu’a (kesembilan).” (HR. Muslim)
Puasa tasu’a pada kalender 1445 hijriyah jatuh pada hari Kamis bertepatan dengan tanggal 27 Juli 2023.
Puasa Asyura
Puasa asyura adalah puasa pada tanggal 10 Muharram. Ini adalah amal yang paling utama dan puasa sunnah terbaik di bulan Muharram yang keutamaannya bisa menghapus dosa satu tahun yang lalu.
سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
Rasulullah ditanya mengenai puasa asyura, beliau menjawab, “ia bisa menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)
Puasa asyura pada kalender 1445 hijriyah jatuh pada hari Jumat bertepatan dengan tanggal 28 Juli 2023.
Membantu orang lain
Amalan sunnah berikutnya adalah memberikan kelapangan kepada keluarga –khususnya istri dan anak- pada hari asyura. Termasuk juga di dalamnya adalah menambah uang belanja istri.
Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah membuat judul khusus التوسعة يوم عاشوراء (Bagaimana merayakan hari Asyura). Sayyid Sabiq mencantumkan hadits ini di bawah judul tersebut:
مَنْ وَسَّعَ عَلَى نَفْسِهِ وَأَهْلِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللَّهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ
“Barangsiapa memberi kelapangan bagi dirinya dan bagi keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan memberi kelapangan baginya sepanjang tahun itu” (HR. Baihaqi)
“Hadits tersebut memiliki riwayat lain, tetapi semuanya lemah,” kata Sayyid Sabiq. “Hanya saja apabila digabungkan antara satu dengan lainnya, maka bertambah kuat sebagaimana yang telah dikatakan Sakhawi.”
Berikut ini hadits-hadits yang dimaksud oleh Sayyid Sabiq sebagai penguat hadits di atas:
مَنْ وَسَّعَ عَلَى عِيَالِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي سَنَتِهِ كُلِّهَا
“Barangsiapa memberi kelapangan bagi keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan melapangkannya di keseluruhan tahun itu” (HR. Thabrani dan Hakim)
مَنْ وَسَّعَ عَلَى عِيَالِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ لَمْ يَزَلْ فِي سَعَةٍ سَائِرَ سَنَتِهِ
“Barangsiapa memberi kelapangan bagi keluarganya pada hari Asyura, maka ia takkan kesulitan di waktu lain sepanjang tahun itu” (HR. Thabrani)
مَنْ وَسَّعَ عَلَى أَهْلِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللَّهُ أَهْلِهِ طَوْلَ سَنَتِهِ
“Barangsiapa memberi kelapangan bagi keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan memberi kelapangan kepada keluarganya sepanjang tahun itu” (HR. Baihaqi)
مَنْ وَسَّعَ عَلَى أَهْلِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللَّهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ
“Barangsiapa memberi kelapangan bagi keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan memberi kelapangan baginya sepanjang tahun itu” (HR. Baihaqi)
Memperbanyak Amal Shalih
Bulan Muharram merupakan salah satu bulan haram. Secara umum, amal shalih di dalamnya akan mendapatkan pahala yang lebih banyak daripada bulan-bulan lainnya selain Ramadhan. Pun berbuat dosa dan kejahatan di dalamnya, dosanya lebih berat daripada kejahatan pada bulan lainnya.
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu. (QS. At Taubah : 36)
Ketika menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir rahimahullah mengutip penafsiran Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu. “Amal shalih di bulan haram pahalanya lebih besar, dan kezaliman di bulan ini dosanya juga lebih besar dibanding di bulan-bulan lainnya, kendati kezaliman di setiap keadaan tetap besar dosanya.”
Demikian lima amalan sunnah pada bulan Muharram. Semoga Allah memudahkan kita untuk mengamalkannya. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Tarbiyah]